1 comment

Perkembangan Akuntansi

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONEISA

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan sistem pembukuan berpasangan (Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan ole h luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam era ini (Diga dan Yunus 1997).

Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Intrernal auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soemarso 1995). Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro 1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda.

Nasionalisasi atas perusahaan yagn dimiliki Belanda dan pindahnya orang-orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti oembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara 1960, Universitas Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso 1995) telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).

Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok terebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetetif dan lebh berorentasi pada pasar – dengan dukungan praktik akutansi lebih baik. Kebijakan kelompok tersebut memeperoleh dukungan yang kuta dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1990). Sebelum perbaikan pasar model dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan – satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/ kredit dari bank domestic dan asing; dan satu lagi yang menunjukkan hasil negative (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).

Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

Bewrbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-undang Pasar Modal (Rosser 1999).

Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998, kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.

Faktor Linfkungan dan Praktik Akuntansi

PERKEMBANGAN POLITIK DAN SOSIAL

PERKEMBANGAN EKONOMI

PERKEMBANGAN AKUNTANSI

ERA KOLONIAL BELANDA (1595-1945) :

· Belanda menguasai Jawa dan kepulauan lain.

· Islam menjadi agama mayoritas

Perusahaan Hindia Belanda (VOC) menguasai perdagangan di Indonesia. Keterlibatan dan aktifitas Pribumi di perdagangan dibatasi dengan ketat. Etnis China diberi hak khusus dibidang perdagangan dan transportasi air

Belanda mengenalkan akuntansi di Indonesia Regulasi akuntansi yang pertama dikeluarkan tahun 1642 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda. Regulasi terebut mengatur administrasi Kas dan Piutang (Abdil Kadir 1982)

ERA SUKARNO (1945-1966) :

Indonesia memperoleh kemerdekaan. Kepemimpinan presiden Soekarni dekat dengan pemerintah Cina (RRC). Tahun 1965 terjadi usaha kudeta oleh komunis yang berhasil digagalkan dan mendorong peran militer.

Dominasi perdagangan oleh Belanda dan China mendorong munculnya ketidak adilan di masyarakat. Akhirnya, Indonesia memilih pendekatan sosialis dalam pembangunan yang ditandai dengan dominasi peran Negara. Tahun 1958, semua perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan warga Negara Belanda keluar dari Indonesia.

Akademi lulusan Amerika mengisi kekosongan posisi akuntan dan sistem akuntansi dan auditing Amerika dikenalkan di Indonesia. Baik akuntansi model Belanda maupun Amerika digunakan secara bersama. Ikatan Akuntansi Indonesia didirikan tahun 1957 untuk memberi pedoman dan untuk mengkoordinasi aktivitas akuntan.

ERA SUHARTO (1966-1998) :

Suharto menjadi Presiden tahun 1966 dengan pendekatan kebijakan ekonomi dan politik yang konservatif

Dibawah kepemimpinan Suharto, pembangunan ekonomi didasarkan pada pendekatan kapitalis. Investor asing didorong dan tahun 1967 dikeluarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing yang menghasilkan munculnya perusahaan asing

Tahun 1997-1998 Krisis Keuangan Asia menimpa Indonesia dan banyak perusahaan yang bangkrut.

Terjadi transfer pengetahuan dan keahlian akuntansi secara langsung dari kantor pusat perusahaan asing kepada karyawan Indonesia dan secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas bisnis.

Tahun 1973, IAI mengadopsi seperangkat prinsip akuntansi dan standar auditing serta professional code of conduct. Prinsip-prinsip akuntansi didasarkan pada pedoman akuntansi yang dipublikasikan AICPA tahun 1965.

Standar akuntansi internasional diadopsi tahun 1995

ERA SETELAH SUHARTO (SETELAH 1998) :

Suharto dipaksa mengundurkan diri pada tahun 1998

Indonesia berjuang dari kesulitan ekonomi dan stabilitas sosial.

Regulasi diperketat untuk memperbaiki pengungkapa informasi.



No comment yet

Tugas 1 : Akuntansi Internasional

Nama : Farisah Hasniar
NPM : 212.08.462
Kelas : 4EB06


A. Understand The Nature and Scope Of International Accounting (Memahami sifat dan ruang lingkup akuntansi internasional)

Akuntansi internasional memiliki peranan yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan di negara lain.

Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun lokal pada Negara tertentu.

Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap Negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,sistem hukum,nilai mata uang,tingkat inflasi lokal, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas :
1. Pengukuran
Memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Bagaimana perusahaan multinasional.

2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.

3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi ( pengujian ) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

SUDUT PANDANG SEJARAH

Awalnya, Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447).

Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman, Belanda, Inggris.

Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:

1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.

2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.

3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).

Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

“ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi public yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.

Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.

Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.


B. DescribeAccounting Issues Created by International Trade (Menjelaskan Isu-Isu Akuntansi Yang Diciptakan Oleh Perdagangan Internasional)

Dalam segala hal kita mendapati isu-isu yang beredar, begitu pula dengan perdagangan internasional pun terciptakan isu-isu akuntansi yang terkait di dalamnya. Investasi asing langsung (fdi) dapat berupa pembentukan baru operasi di negara asing (greenfield investasi) dan investasi dalam operasi yang ada di negara asing (akuisisi).

Fdi ini terjadi pada saat perusahaan berinvestasi dalam operasi bisnis pada negara asing sebagai alternatif untuk mengekspor dari pemasok dan ataupun mengimpor pada pelanggan yang berada di negara asing. Isu utama yang diciptakan fdi ini adalah mengenai kebutuhan untuk :

a. Mengkonversi dari lokal ke us gaap sejak pencatatan akuntansi yang pada biasanya disusun dengan menggunakan gaap lokal.

b. Menerjemahkan dari mata uang lokal ke dolar as sejak catatan akuntansi padahal biasanya disusun dengan menggunakan mata uang lokal.

Dapat disebutkan bahwa :

Pada pertemuan untuk yang pertama kali pada banyak perusahaan yang bergerak di bidang bisnis internasional seringkali melakukan penjualan ke pelanggan asing di mana penjualan ini dilakukan dengan sistem kredit (tidak tunai) disertai dengan kesepakatan yaitu pelanggan asing tersebut akan membayarnya berdasarkan mata uang negaranya sendiri. Akibatnya akan timbul risiko valuta asing di mana sebagai nilai mata uang asing ada kemungkinan akan berubah karena tidak sesuai yang dengan mata uang negara perusahaan lokal. Oleh karena itu dapat dilakukan hedging (lindung nilai) terhadap kerugian dari fluktuasi nilai tukar.

Selain itu secara konsep ,dimungkinkan bahwa suatu perusahaan multi nasional memiliki lebih dari satu mata uang fungsional karena dalam prakteknya maka diperlukan seleksi mata uang fungsional.

Faktor faktor yang yang mempengaruhi penentuan mata uang fungsional indikator aliran kas, indikator harga jual ,indikator pasar,indikator biaya ,indikator pendanaan,indikator transaksi antar perusahaan dan penyusunan.

C. Explain Reasons For, And Accounting Issues Associated With, Foreign Direct Investment (Jelaskan Alasan Untuk, dan Isu-isu Akuntansi yang Terkait dengan Investasi Asing Langsung)


Terdapat alasan untuk foreign Investment langsung adalah :

1. Tingkatkan sales dan profits

Penjualan internasional mungkin saja satu sumber margin keuntungan lebih tinggi atau laba tambahan melalui penjualan tambahan.

2. Masuk rapidly growing atau emerging markets

Investasi langsung yang asing adalah makna untuk meningkatkan suatu tumpuan/kedudukan dalam satu dengan cepat berkembang atau muncul pasar. Objektif terakhir harus meningkatkan penjualan dan laba.

3. Mengurangi costs

Sebuah perusahaan kadang-kadang bisa mengurangi biaya menyediakan barang-barang dan layanan ke pelanggan nya melalui investasi langsung yang asing.

4. Amankan domestic markets

Untuk melemahkan satu kompetitor internasional potensial dan melindungi pasar domestik nya, satu perusahaan mungkin memasuki pasar rumah kompetitor.

5. Amankan foreign markets

Investasi tambahan dalam suatu negara asing adalah kadang-kadang mendorong oleh suatu kebutuhan untuk melindungi pasar itu dari kompetitor lokal.

6. Peroleh technological dan managerial know-how

Selain dari pada melakukan riset dan pengembangan di rumah, cara lain untuk memperoleh ‘know-how’ teknologi dan managerial harus menyiapkan satu operasi dekat dengan memimpin kompetitor.

Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya negara anglo amerika seperti kanada ,inggris da amerika serikat memberikan perlindunga secara luas dan ketat, sebaliknya dinegara lain kurang perhatian terhadap pemegang saham.

Contoh cina melarang adanya insider trading ( perdagangan dikalangan orang dalam ) sedangkan penegakan hukum lemah dan penegakan aturan tersebut hampir tidak ada. Perlindungan pemegang saham di republik ceko, meksiko ,dan kebanyakan negara berkembang sangat lemah bahkan negara negara maju bahkan konsep perlindungan terbilang baru dan belum memadai contoh insider trading di jerman tidak dianggap sebagai tindakan kriminal.

Pengungkapan publik tidak terlalu maju masih terjadi perbedaan yang besar terhadap informasi yang diberikan pada pemegan saham yang besar dengan publik.

Berbagai kelompok kepentingan yang berpengaruh terhadap pengungkapan dan harmonisasi diantaranya adalah : Pemerintah, United nation ,inter govermental working group of experts on international standard of accounting and reporting (isar), Organization for economnic cooperation and development, Eropean comunitty (fc treaty of rome ) 1957, Serikat dagang dan pekerja itucs,ftvc,wcl, Investor, Publik, Akuntan dan auditor, Harmonisasi dan pengungkapan.

No comment yet

Infinitely Yours

Infinitely YoursInfinitely Yours by Orizuka

My rating: 3 of 5 stars


koreaa bgt !!
segitu addict nya kah si jingga dng korea? hahhaa...
cerita nya renyah..karakter jingga yg rame bercerita terus tentang korea dengan rayan bertampang tua sampai jingga sempat memanggil nya 'om' (tp sebenernya gk tua-tua amt) yang agak pendiam dan benci korea..
keduanya gk sengaja bertemu, mulai dr awal cerita bertemu di bandara, trus di pesawqt yg ternyata tempat duduk mereka berdampingan, sampai tour yg mereka lakukan berdua karna ketinggalan rombongan tour..
"kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. sekeras apa pun usaha kita berdua, saling mejauhkan diri-dan menjauhkan hati-pada akhirnya akan bertemu kembali"

baca buku ini bikin senyum-senyum sendiri..ending nya sangat memuaskan..i love it :)



View all my reviews
No comment yet

Remember When

Remember WhenRemember When by Winna Efendi

My rating: 3 of 5 stars


3 stars for remember when :)

ceritanya bener-bener khas remaja :D
saya suka pada saat bagian dmn moses dan adrian brlari sepuluh kali keliling lapangan. hahaha..




View all my reviews
No comment yet

Letters To Sam

Letters to SamLetters to Sam by Daniel Gottlieb

My rating: 3 of 5 stars


sangat inspiratif..

dmn daniel sendiri menderita kelumpuhan akibat kecelakaan yang dia alami sehingga daniel harus menggunakan kursi roda seumur hidup nya.

lalu dmn daniel mengetahui bahwa cucu nya, sam, yang lahir menderita autis. daniel mnuliskan surat-surat untuk sam, bercerita tentang hidupnya di atas kursi roda. bercerita tentang bagaimana orang lain melihat dia dengan cara berbeda.





View all my reviews
No comment yet

After

AfterAfter by Amy Efaw

My rating: 4 of 5 stars


4 bintang bwt nih buku ..

umur devon baru 15 tahun tapi dia sudah harus ngadepin masalah yang bener-bener besar bwt dia. mulai dari penyangkalan bahwa dirinya hamil sampai dia di penjara gara-gara perencanaan pembunuhan bayinya sendiri.

proses pendewasaan yg bener-bener bikin gw terharu..



View all my reviews
No comment yet

Penerapan Konsep Etika Bisnis No. 5 "Pembangunan Berkelanjutan"

Penerapan Konsep Etika Bisnis No. 5 "Pembangunan Berkelanjutan"
"Dunia bisnis tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang tapi perlu memikirkan bagaimana keadaan dimasa mendatang. Pelaku bisnis di tuntut tidak mengeksploitasi lingkungan walaupun saat ini merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar".

1. Latar Belakang

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaaan yang bergerak dalam bidang pertambangan yang berkedudukan di Papua. Sebagian besar sahamnya dimiliki oleh C PT. Freeport Indonesia merupakan pembayar pajak terbesar bagi Indonesia sekaligus perusahaan penghasil emas terbesar di dunia karena usahanya menambang di daerah Papua. PT. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat sekaligus.

PT. Freeport Indonesia membuka dua lokasi penambangan sekaligus yaitu Erstberg dan Grasberg. Namun pada tahun 1989, lokasi penambangan Erstberg ini telah habis open-pit nya dan ahirnya membuka lokasi Grasberg yang diizinkan produksi maksimal 300.000ton/hari. Izin ini tercantum dalam AMDAL / analisis masalah dampak lingkungan. Namun, perusahaan ini telah melanggar peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia tentang lingkungan hidup.

Pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Freeport adalah tentang limbah yang mereka hasilkan. Limbah yang mereka hasilkan kira-kira sebanyak 6Miliar ton yang dibuang di pegunungan di sekitar lokasi penambangan atau ke sungai-sungai yang mengalir turun ke dekat taman nasional Lorentz (hutan hujan tropis). Akibat dari limbah yang dibuang ke sungai tersebut, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah kini sudah tidak cocok untuk tempat hidup atau habitat makhluk hidup akuatik.

Sesuai dengan penerapan konsep etika bisnis nomer lima tentang pembangunan berkelanjutan dimana dunia bisnis dituntut untuk tidak hanya memikirkan keuntungan pada saat ini namun juga memikirkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh ekplorasi saat ini. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang telah PT. Freeport Indonesia lakukan. Lihat saja lokasi penambangan yang langsung membuat kita berpikir bahwa mereka telah melubangi bumi dan merusak tanah kita. Belum lagi masalah limbah yang mereka hasilkan juga telah merusak lingkungan sampai sungai tempat mereka membuang limbah pun tidak bisa lagi untuk habitat ikan-ikan.


2. Kasus Sesuai Materi

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambanga yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport McMoRan Copper & Gold Inc. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992-2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Mining International, sebuah majalah per­da­­ga­ngan, menyebut tambang emas Free­­port sebagai yang ter­be­­sar di du­­­nia.

Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992-2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Bahan Tambang yang dihasilkan

-Tembaga

-Emas

-Silver

-Molybdenum

-Rhenium

Selama ini hasil bahan yang di tambang tidak lah jelas karena hasil tambang tersebut di kapal kan ke luar indonesia untuk di murnikan sedangkan molybdenum dan rhenium adalah merupakan sebuah hasil samping dari pemrosesan bijih tembaga.

Sejarah

Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diizinkan untuk dimasuki.

Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.

Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan izin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam izin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diizinkan adalah 300 ribu /ton/hari

Kontroversi

Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anak-anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahan-bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB.

Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukanParametrix, perusahaan konsultan Amerika, dibayar oleh Freeport danRio Tinto, mitra bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan mencatat, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah tambang itu sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu diserahkan ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.New York Times berkali-kali meminta izin kepada Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah di sekitarnya karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu ditolak. Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang ditandatangani oleh Stanley S Arkin, penasihat hukum perusahaan ini menyatakan, Grasberg adalah tambangtembaga, dengan emas sebagai produk sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.


3. Solusi

Berdasarkan artikel di atas, seharusnya pemerintah Indonesia bersikap lebih tegas kepada PT. Freeport Indonesia dalam menegur. Kalau perlu diberikan sanksi jangan hanya diperingatkan dalam bentuk surat yang sepertinya tidak di gubris oleh PT. Freeport Indonesia. Atau datangkan peneliti ke lokasi pertambangan untuk meneliti seberapa parah mereka “merusak” alam dan dampak pengrusakan itu sendiri. PT. Freeport Indonesia juga seharusnya memberikan focus atau perhatian khusus terhadap limbah yang mereka hasilkan. Mereka seharusnya lebih mengolah limbah mereka dengan lebih baik lagi sehingga dampak yang ditimbulkan oleh limbah itu sendiri juga tidak terlalu merusak lingkungan. Sebagai yang bertanggung jawab terhadap rusaknya lingkungan disekitar daerah pertambangan, PT. Freeport Indonesia berkewajiban untuk terus memperbaiki kerusakan seperti menanami kembali lahan yang sudah tidak menghasilkan lagi seperti lokasi pertambangan Erstberg dan juga pembersihan sungai-sungai dari limbah produksi mereka.


4. Kesimpulan

Dari artikel di atas, diketahui bahwa PT. Freeport Indonesia kurang bertanggung jawab terhadap dampak yang mereka timbulkan dari penambangan. Lingungan yang rusak akibat dari ulah mereka pun seperti dianggap bukan masalah. Padahal sebagai perusahaan dengan tambang paling besar dan dengan hasil yang besar juga, mereka seharusnya bisa membiayai untuk perbaikan alamnya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia